Saturday, August 16, 2008

Siapa Klean?

Tahukah anda, bahwa saat jaman dahulu kala, saat OS gabungan (ada juga yg bilang itu istilah OSKM adalah yg paling tepat), jika danlap (komandan tukang ngelap lapangan) berteriak dg suaranya (yg digagah-gagahkan):
SIAPA KLEAAANNN???


Maka jawaban yg paling tepat adalah:

ITB...
ITB...
ITB...

IIIIIII.....TEBEEEEEEEE.....!!!

Lakukanlah seraya menghentakkan kaki kanan dan mengacungkan kedua lengan terkepal ke atas. Karena sesungguhnya dengan begitu, dimulailah terbangun arogansi dan kebanggan kalian sebagai mahasiswa ITB.

Anak Co ITB Itu Ga Romantis - 01

Tahukah anda bahwa co ITB itu tidak romantis?

Kebetulan saya sudah ketik ini bagian pertamanya.

Bahwa sesungguhnya anak cowo ITB itu ga ada yg romantis. Sudah banyak sekali cerita, gosip, mitos, bahkan takhayul yg beredar mengenai hal ini. Dan hal ini tidak saja berlaku untuk anak2 cowo ITB jaman sekarang, bahkan sejak dulunya, sudah terkenal kelakuan tidak romantis.

Namun herannya, meski sudah dicap di jidatnya bahwa anak cowo ITB itu TIDAK ROMANTIS, tapi herannya tidak sedikit daripada mereka yg meski sudah ditato permanen di tangan kanan dan kirinya "SAYA TIDAK BERJANJI MENJADI COWO ROMANTIS", mereka masih mendapatkan pasangan hidup (perempuan) yg mau dan tidak sedikit yg mempunyai wajah yg cantik jelita. Bahkan cukup banyak wajah2 bidadari yg berebut mendapatkan cinta seorang cowo ITB.

Para bidadari itu datang tidak dari kalangan ITB, meski stock bidadari ITB memang sangat terbatas, sehingga tidak jarang terjadi pertumpahan darah oleh sesama cowo ITB demi mendapatkan bidadari ITB. Namun para bidadari juga datang dari luar ITB.

Ini memang mengherankan pemikiranku. Bagaimana mungkin anak cowo ITB yg katanya jelas2 tidak romantis tapi kok masih bisa mendapatkan bahkan menjadi rebutan sekian banyak bidadari? Jika bidadari2 itu berebut mendapatkan cinta dan perhatian cowo ITB, lantas cowo2 bukan ITB mendapat apa? Oooo...mungkin mereka mendapatkan bidadari juga, tapi yaaa..mungkin levelnya di bawah deh, hahaha..ngakak

Omong-omong tentang omongan cowo ITB tidak romantis, eh, bukan rokok makan gratis alias jadi tukang porot cewenya, ada beberapa kisah (huss ah, aku sudah bilang kisah, kalo anda ga percaya dan ngotot bahwa ini pengalaman pribadiku, ya sudah, aku tidak akan memaksakan kehendak) mengenai hal itu.

Seorang temanku, perempuan, ITB juga, pernah ditaksir habis2an oleh cowo ITB juga. Gayung bersambut, si cewe juga naksir. So, untuk meyakinkan bahwa mereka saling suka dan taksir, mereka jadian lah. Di artikel ini, kita tidak akan membahas bagaimana si cowo itu menyatakan cintanya kepada si cewe. Apakah lewat bunga, atau menyatakan cinta langsung, atau lewat surat, itu bukan urusan kita sekarang.

Jadilah malam Minggu ke depan ini merupakan malam minggu yg ditunggu, karena malam Minggu ini merupakan acara pertama mereka pacaran. Adeeuuu...sit suiiwww...

Si cewe pun tak ingin melewatkan kesempatan berduaan dengan Arjuna, eh, Brad Pitt, eh lagi, Afgan eh, apapun itu, pokoknya cowo pujaannya ini.

Ceritanya dibikin bersambung...

Friday, August 15, 2008

IT(B) dan Kutu Loncat

Tahukah anda bahwa ada persamaan dan ada juga perbedaannya lulusan IT(B) dan kutu loncat?

"Tau ga bedanya orang IT(B) dan kutu loncat?"
"Ya jelas beda lah...yg satu orang dan satu lagi kutu. Garing ah...!!"

Kalo begitu, tau ga persamaan keduanya?
Bingung? Jika bingung, silakan teruskan membaca artikel ini.

Jadi begini, persamaan antara orang IT(B) dan kutu loncat, keduanya ga betah berada di satu tempat untuk jangka waktu yg lama. Sengaja aku tulis IT(B), karena yg aku bidik adalah orang IT dan lulusan ITB. Keduanya punya perilaku yg miriiiiipppp sekali dg kutu loncat, menclok sana menclok sini, sesukanya.

Entah knapa, aku melihat orang IT(B) sulit sekali bertahan di satu perusahaan (baca: loyal). Banyak sekali contohnya, tidak perlu aku sebutkan, nantinya malah menyinggung orang. Yg jelas, akibat keseringan pindah2, banyak perusahaan, cukup bonafid, yg memasang syarat dan ketentuan berlaku di tiap iklan2 lowongan kerja mereka.

Syarat dan ketentuan yg berlaku tersebut ada beberapa macam:
1. Mereka menulis: "Diutamakan lulusan dari ...., ...., ....". Yg jelas, ITB ga disebut/ditulis.
2. Road show rekrutmen mereka tidak pernah singgah di ITB.

Well, aku sendiri tidak bisa menyalahkan orang IT(B) untuk berpindah2 kerja, terutama jika tawaran yg diberikan memang (sangat) menarik dibandingkan di tempat lama. Anda bisa baca kisah Prayitno di sini. Hanya saja, loncatan yg mereka lakukan biasanya ke level yg setingkat (horizontal). Jadi, hanya gaji yg naik, sementara kerjaan yaaaa tetep aja di situ2 juga.

Beberapa kisah para kutu loncat yg menarik aku dapatkan dari beberapa temanku:
1. Dalam setahun, si A pindah kerja hingga 3x!! Bonus dan gaji dia langsung meroket, hingga beberapa kali lipat dari awal tahun!!
2. *kalo yg ini, proses tercepat kutu loncat* Seorang teman, si B, begitu tiba di tempat kerja yg baru, langsung antri membeli tiket pulang ke Jakarta, karena dia merasa tidak cocok dengan alam lingkungan yg baru!!! Sampai saat ini, 'prestasi' si B ini menjadi top rekor!! Jangankan untuk masuk kantor, untuk masuk mess saja dia lewatkan!! hahaha...

Aku sendiri, masih bertahan di sini selama sekian tahun. Anda sendiri bagaimana? Sudah pindah kerja berapa kali dalam setahun ini?kedip2

Oya, mungkin tips resign berikut berguna,hahah..

Jika ITB Dimusuhi Perguruan Tinggi Lain

Tahukah anda, bahwa mahasiswa dan alumni dari perguruan tinggi lain pernah (dan sering serta banyak) yg memusuhi mahasiswa dan alumni ITB?

Pagi ini ngobrol2 dengan Rime, tentang adanya komen dari orang ga jelas upss...maksudnya dari orang yg ga tahu ttg ITB, lalu dg sok tahunya dan sok pedenya mengomentari blog2 anak ITB yg dianggap ga agamis, kurang detail, bla bla bla...

Aku sendiri sih semula emangnya gw egepe saja, lagian yg ditulis di blog itu sebenarnya tidak penting2 amat. Maklum, yg nulis masih cupu..dan nampaknya tergolong jablay blog, karena dg bangganya mengumumkan karena artikelnya itu dia dapat kunjungan 95 hit/hari *itu alasan aku ga pasang tautan ke blognya dia. ga penting ah masang tautan ke blog jablay... kesenengan ntar dianya*. Alaamaak...kasiaan...deh. *liuk2kan jari*

HARE GENE MASIH JADI BLOGGER JABLAY?

Tapi memang susah jadi anak/lulusan ITB:
1. dicap kutu loncat kalo pindah2 kerja
2. kalo njelasin sesuatu dianggap hi-tech
3. kalo njelasin pendek dianggap kurang memahami permasalahan
4. kalo njelasin detail dianggap ngeledek kemampuan IQ yg dijelasin
5. kalo njelasin panjang2 dianggap sok tahu
6. kalo dapat kerja dg gaji kecil dianggap lulusan buangan
7. kalo dapat kerja di perusahaan luar negeri dianggap ga nasionalis
8. suka dibilang pelupa
10. suka meremehkan orang
11. pemalas
12. sombong
13. tidak suka menabung
14. saking lupanya, no 9 ga ketulis
15. dipuja-puja bagaikan dewa *halah*
16. dianggap tahu semuanya
17. dibilang ga romantis
18. .... *tambahin sendiri deh...*

*masih terkekeh-kekeh membaca blog jablay itu...ngakak guling2*
update: berhubung dikarenakan aku kasihan dg si mbak, saya pasang tautannya deh. sila dikunjungi artikelnya, biar blognya ndak jablay lagi, ahak...ahak...cekikikan

Judul Tugas Akhir Yang Suka-suka

Tahukah anda, bahwa judul skripsi di ITB bisa seunik ini?

Hmmm...sejak kuliah di ITB, gw selalu kagum dengan orang2 FSRD...terutama kagum dengan cara berpikir mereka yang 'bebas' serta kreativitas yang (lebih) tinggi dibandingkan mahasiswa2 teknik (sayap barat). Sikap dan perilaku beberapa teman gw dari FSRD juga membuktikan itu...dan tidak jarang gw dibuat terbahak-bahak jika mendengar cerita mereka. :) Sikap dan perilaku konyol...bahkan super konyol...:D Ternyata ada yang lebih gelo dari gw :D :))

Nah, beberapa waktu lalu, gw ketemu teman...iseng2, gw pengen liat buku wisuda. Melihat judul2 skripsi mahasiswa teknik, hmmm...tidak ada yang terlalu spesial, dari judulnya gw dah bisa perkirakan bahasannya seperti apa dan serumit apa. So, skip...skip...

Sampailah gw di daftar mahasiswa FSRD yang lulus. HOANJRITTTTTT....gw langsung ngakak melihat judul2 tugas akhir mereka...benar2 ANEH DAN NYELENEH (tapi gw yakin, bukan berarti mereka ga serius mengerjakannya). Dari sekian banyak judul tugas akhir, gw comot beberapa yang bener2 TOB ABIS...!!! (berikut komen gw...)

  • Kinanti P P, Peri Dalam Diriku
(hwadoh....ternyata tidak cuma malaikat yang ada di dalam tubuh mahasiswi FSRD...peri juga ikut 'bersemayam' di sana...xixixi...)
  • Radi Arwinda, Ngepet Sebagai Analaogi Terhadap Budaya Instan
(judulnya nyampur...serius dan guyon...tapi emang keren + mengena sih...jika diperhatikan, ngepet memang merupakan perwujudan dari keinginan manusia yang menginginkan semuanya serba instan, serba cepat)
  • Rima M O, Perempuan, Sayap Dan Pencarian
(hoalah...gw ga mudeng ama judulnya...yang jelas, kesannya RUMIT banged...hahaha...)

(sebelumnya gw minta maaf pada 3 orang di atas) Tapi 3 judul TA di atas masih kalah KEREN dan GILA jika dibandingkan dengan judul tugas akhir Bathsebha S A. Judul TA dia:

TERGILA-GILA AKU DIBUATNYA


HOANJRITTTT...keren ga seeehhh?? Pernah ga membayangkan tugas akhir mempunyai judul demikian?? Gw langsung terpingkal-pingkal en geleng2 kepala...TOOOOBBBBB...!!!! :D

Thursday, August 14, 2008

Anak ITB Juga Butuh Sex

Tahukah anda, bahwa anak ITB juga membutuhkan sex?

Hanya saja jika dilakukan di luar nikah, apalagi sampai direkam dan si rekamannya itu lalu disebarluaskan, baik sengaja atau tidak, meski saya belum menonton, jelas perbuatan yg super tolol bin bodoh alias goblog!

Siapa bilang hanya anak ITENAS yg bisa bikin film sex? Anak ITB juga bisa kok!!

Lebih lengkapnya di sini.
*geleng2*

Saling Arogan, Walau Di Dunia Maya

Tahukah anda, alumni ITB arogan itu kalau sampai terbawa-bawa, walau di dunia maya?

Membaca artikel ini, aku langsung terpingkal-pingkal. Ternyata tidak hanya aku yg menganggap owner/moderator IA ITB bersikap semena-mena.

Bagaimana tidak semena-mena, karena hanya untuk mendaftar milis saja, repotnya bukan main. Hampir sama repotnya dengan di-OS.ngakak

Ok...ok...untuk konfirmasi, mungkin persyaratan nama, jurusan, dan tahun angkatan bolehlah dijadikan syarat wajib untuk mendaftar milis IA ITB. Tapi, jika ada syarat2 tambahan, yg MEMBERATKAN DAN MENGADA-ADA, terutama (aku kupipes saja)

ketiga, dengan judul ''File - Undangan gabung di IA-ITB'' yang berisi ajakan untuk mengirim SPAM ke 5 orang dan CC: ke para Puan/Tuan IA-ITB owner.
aku kok melihat hal itu sebagai suatu cara arogansi dan (seperti aku tulis di atas) tindakan sewenang-wenang. Lah, buat apa mesti menyepam (dg dalih mengundang) ke inbox orang lain?

Ah, payah klean!!siyul2
*sampai sekarang ga pernah reply email dari moderator ia itb*

Tolol Orang Lain, Lebih Tolol Diri Sendiri

Tahukah anda, bahwa pernah ada kasus tolol menololkan jurusan antar ITB?

Meski kemudian ada permintaan maaf, selayaknya kasus tolol menololkan tidak pernah dijadikan kejadian di masa depan. Karena orang yg menyebut orang lain tolol, sesungguhnya dirinya lebih tolol, karena berani-beraninya menololkan orang lain, yg belum tentu tolol.

Jika Alumni ITB Narsis

Tahukah anda, alumni ITB yg bagaimana yg narsis itu?

Jawabnya: yang seperti ini.

Jalan-jalan Di Pasar Seni 2006

Tahukah anda, bahwa saya pernah jalan2 di acara Pasar Seni 2006 lalu?

Hari Minggu ini, tgl 10 September 2006, di ITB diselenggarakan Pasar Seni, sebuah acara 4(?) tahunan yg selalu bikin heboh, karena banyaknya wahana yg lucu, ajaib, aneh, kocak, bahkan bisa membuat orang geleng2 kepala.not talking

Semula gw ga ada rencana nonton, karena dari beberapa informasi yg gw dapat, dari stasiun kesayangan gw di Bandung....RASE FM, acara Pasar Seni ITB tahun ini akan cenderung lebih sepi, karena:
1. Jumlah peserta yg ikut, berkurang hingga 1/2-nya.
2. Event Pasar Seni hanya akan berlangsung di kampus ITB, tidak akan menggunakan jalan Ganesha (yg selama ini sudah menjadi 'trade mark' penyelenggaraan pasar seni).

Namun, ternyata Mira berencana memberikan sebuah buku, jadi...ya sudahlah...datang saja.tongue

Gw datang lewat kebun binatang...dan sudah menemui 'ketidak enakan', dengan ditutupnya jalan Ganesha, sehingga gw ga bisa ke Masjid Salman melalui jl Ganesha, mesti masuk kampus dulu, muter, keluar di gerbang. Bah...apa panitia tidak bisa membuka jalan Ganesha demi orang yg hendak sholat?? Bikin repot aza...!!! waiting*injek2 panitia Pasar Seni*

Akhirnya gw masuk lewat pintu barat, lapangan parkir Sipil. Lewat stand2 sepanjang aula barat, errr..biasa aza...gada yg menarik buat gw.tongue

Lalu ketemu dg warga2 kampung gadjah di aula timur, dan akhirnya barengan masuk ke dalam.

Sepanjang jalan boulevard, ada hal 'lucu'....PAMERAN RUMPUT (lihat gambar di kiri). Pada pameran rumput, ada beberapa tulisan yg cukup lucu, bisa dilihat pada gambar2 di samping ini.big grin Sorry, gambar2nya diperkecil, biar bikin penasaran ama yg ga dtg...xixixi...tongue








Tak jauh dari pameran rumput, ada maskot Pasar Seni ITB 2006. GADJAH RAKSASA...xixixix... Beberapa kali potret, hasilnya selalu tidak memuaskan, banyak orang lalu lalang...tapi, akhirnya dapat juga foto yg layak muat.tongue

Ada karya seni unik. Al Qur'an 30 juz. Lho, uniknya apa? Uniknya, karya ini ditulis di SATU LEMBAR kanvas(?). Walhasil, yg mau baca mesti pake kaca pembesar, soalnya kecil banged bow...tongue

Oya, kampus ITB ternyata support Playboy lho...dg 'memaksa' kepala Kelinci, lambang Playboy, mempunyai belalai...xixixi..asli, maksa banged deh...tongue

Akhirnya, 10 warga gadjah ini masuk sebuah wahana...BALADA KOAK MALAM. Bercerita ttg kehidupan burung2 koak yg bersarang di pohon2 sepanjang jl Ganesha. Efek samping dari bersarangnya burung2 koak ini adalah jalanan Ganesha menjadi putih karena banyak kotoran burung yg mengotori jalanan. Lalu banyak bangkai2 sisa makanan burung koak (berupa ikan2 kecil) juga berserakan di jl Ganesha.

Wahana ini menceritakan kehidupan burung koak. Cukup seru juga...meski rada2 nyebelin, soalnya banyak tali rafia seliweran di sana sini.tongue Di ujung 'eksplorasi' wahana, ada burung koak 'jadi2an' lagi mejeng....xixiixi...*kabuuuuurrrrr....*big grin

Oya, ternyata selama pasar seni ITB ini, Surur beralih profesi...dari tukang ojeg menjadi pembersih sampah. Coba saja lihat, baju yg dipake Surur = seragam pembersih sampah. Dasar Surur tukang sampah murtad, temennya kerja, dia malah sante2 di lapangan rumput...xixixi... *kabur lagiiii....*big grin Sempat ketemuan dg Fidrik, donlen gw...

Ketinggalan...ternyata acara Pasar Seni ITB 2006 ini disponsori oleh DINAS PARIWISATA KOTA BANDUNG.

Terakhir, gw ga banyak motret2, soalnya PASAR SENI ITB 2006 INI KALAH ASYIK DIBANDING PASAR SENI ITB 2000, xixixii...laughingcool

Mahasiswa ITB Ternyata Barbar!!

Tahukah anda, bahwa mahasiswa ITB bisa barbar meski bodynya tidak seperti bodynya Conan the Barbarian?

Tentu saja, yg saya maksud bukan dalam hal silaturahim tawuran saat wisuda (eh, tawuran silaturahim saat wisuda masih ada ga ya?), tapi dibacalah saja artikel berikut ini.

Judul artikel ini mungkin provokatif, tapi silakan baca dulu beberapa artikel berikut:
- Artikel 1
- Artikel 2
- Artikel 3

Asal muasal pemukulan, dari informasi yg aku dapatkan, salah satunya dari Edo (halo Do...nama elo beken nich, hihihi..) adalah tindakan Ivan memuat sebuah artikel di blognya. Dalam artikel tersebut, Ivan menulis kalimat sebagai berikut:

Communist is still bastard

Semalem, gw ikut di forum massa ITB yang sangat menyebalkan, Kenapa??
Karena komunis ikut didalamnya.... Mempengaruhi massa untuk menuju sistem anarki di ITB.....
Sebuah sistem yang bakal membuat kami menjadi hancur!!!
bubarkan KM? sebuah tindakan yang sangat geblek!! Pake menunggangi Himafi dan KMSR segala...

Sialan!

Posted by Ivan at 6:23 PM

Labels: Kejadian
Atas dasar kalimat tersebut, sebagaimana bisa dibaca pada artikel di atas, beberapa orang mahasiswa KMSR (Seni Rupa dan Desain) mendatangi dan melakukan pemukulan kepada Ivan. Kata2 KOMUNIS nampaknya menjadi pemicu/alasan pemukulan, meski nyatanya pada saat 'negosiasi' sempat disinggung komentar miring Ivan tentang mural (lukisan dinding). *hingga saat ini, aku tidak menemukan pernyataan Ivan 'mengecam' aksi mural yg dilakukan KMSR*

Oalaaaahh...mahasiswa ITB ternyata ada juga yg barbar. Tulisan (otak) dibalas dengan pukulan (otot). Benar2 memalukan!! 'Untungnya' pihak dari Himafi tidak terlalu ribut tentang 'tuduhan' ditunggangi komunis seperti yg ditulis Ivan. Bukan apa2, tapi karena Himafi memang sejak dulu sudah sering diisukan komunis oleh pihak2 lain di kampus, karena sering mengadakan pertemuan yg 'berbau' ke-kiri-kiri-an (oleh kebanyakan orang).melet

Tapi serius...aku melihat (sekilas sih, jadi bukan berarti menggeneralisir) tindakan mahasiswa KMSR ini benar2 di luar batas dan pelakunya layak mendapat sanksi, entah surat peringatan keras ataupun skorsing. Terlebih lagi, pihak Rektorat telah menyatakan bahwa mahasiswa yang terlibat kejadian pemukulan (tawuran) di saat acara wisuda saja akan mendapat sanksi (skorsing?). Maka menurutku, SUDAH SEWAJARNYA PELAKU PEMUKULAN TERHADAP IVAN MENDAPAT SKORSING!!geleng-geleng

Mbok ya kalo tidak setuju dengan tulisan Ivan, yaaa...silakan lakukan bantahan, baik melalui komentar di blognya, maupun memuat satu artikel khusus. Atau jika perlu, adakan seminar/diskusi/debat terbuka. Beberkan bukti, bla bla bla...ga perlu memukul Ivan untuk menyatakan bahwa dia bersalah....terlebih lagi membawa-bawa persoalan mural, yg jelas2 tidak pernah Ivan komentari/tulis.

MALU KALIAN ... MAHASISWA ITB YG BARBAR ... MALUUUUUUUUUUUUUUUUU ... MUNGKIN KALIAN LEBIH COCOK KULIAH DI IPDN DEEEEHHHH...*liuk2kan jari*

Wednesday, August 13, 2008

Cewe ITB Itu Ga Cuma Pintar Tapi Juga Enak Dilihat Alias Cantik

Tahukah anda, kalo ce ITB itu pinter dan cantik?

Seorang ce ITB, berhasil menjadi pemenang ajang kompetisi Mojang Jajaka 2005 lalu. Dengan begitu, sekarang ce ITB makin lengkap 'FITURNYA'...tidak cuma otak yg pinter tapi juga cantik mempesona... hohohoh...;-)

Bagi yang ingin tahu lebih lengkap, bisa click di sini.
*sayang sekali, fotonya 'ndak bener', jadi tidak bisa dinikmati, hehe...*

Kesulitan Yang Dihadapi Mahasiswa ITB

Tahukah anda, bahwa anak ITB juga mengalami itu yg namanya kesulitan?


Hari ini, untuk kesekian kalinya, gw membaca berita ttg mahasiswa ITB yg kesulitan biaya:( Singkatnya, sekitar 3000 mahasiswa ITB terancam DO karena KESULITAN BIAYA... Gw sempat bahas ttg kasus kesulitan biaya ini, terutama perbandingan dg UI. (silakan click di sini jika ingin tahu lebih detail).

Yg bikin gw lebih miris, pada kasus ini juga disebutkan bahwa para mahasiswa ini hanya bisa MAKAN 1X SEHARI. Duh Gusti..:( Ingatan gw langsung melayang kembali ke jaman gw masih kuliah. Tidak sama persis sih yg gw alami, setidaknya gw masih ama ortu, alhamdulillah makan masih terjamin, meski untuk beberapa hal emang gw terasa sangat kekurangan+kesulitan memenuhi keinginan+kebutuhan tersebut.

Pembantu Rektor 1 ITB sendiri sudah berencana membayarkan biaya SPP para mahasiwa tsb, namun dg syarat jika mereka masih 'gagal', maka DO sudah diyakini akan menjadi langkah yg akan ditempuh.

Duh...itebe...itebe...kumaha atuh euyyy...:p

ITB tahun 2008 = ITB Tjabang Bekasi?

Tahukah anda, ITB Tjabang Bekasi ini akan terwujud?

Kesulitan Tampung Mahasiswa
ITB Akan Membangun Kampus Baru di Bekasi

BANDUNG, (PR).-
Institut Teknologi Bandung (ITB) akan membuka kampus baru di Kota Delta Mas Kab. Bekasi. MoU kerja sama pendirian kampus itu, sudah ditandatangani Rektor ITB dengan Bupati Bekasi, Jumat (26/8).

Rektor ITB, Prof. Djoko Santoso mengatakan, kampus ITB di Jln. Ganesha Bandung, sudah terlalu kecil untuk menampung mahasiswa ITB, yang berjumlah 15 ribu orang.

Djoko mengatakan, walau berlokasi di Kab. Bekasi, fasilitas untuk kampus baru nanti, akan sama dengan kampus di Bandung. Begitu juga dengan standar mutunya. Luas lahan kampus itu sekira 40 ha. Tapi, belum bisa diperkirakan berapa besar daya tampung kampus baru itu.

Kampus baru itu akan mulai dibangun pada 2006. Diharapkan, pada 2008 sudah selesai dan bisa langsung digunakan untuk penerimaan mahasiswa baru.

Djoko mengatakan, kampus ITB di Bekasi akan menjadi projek percontohan, untuk mengembangkan kampus ITB di daerah lainnya. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan ITB akan membuka kampus di daerah lain, baik di wilayah barat maupun timur Indonesia. ”Kampus ITB bisa saja dibangun di luar Jawa. Kami sedang memikirkan untuk membangun di Indonesia bagian barat dan timur,” ujarnya.

Mengenai kemungkinan adanya protes dari perguruan tinggi di daerah, Djoko mengatakan, ITB sama sekali tidak memiliki motif untuk rebutan mahasiswa, hanya akan bersaing dalam konteks mutu. ”Kami juga tidak akan membuka program atau jurusan yang sudah ada di perguruan tinggi setempat. Kami hanya akan membuka yang belum ada. Misalnya ICT (Information and Communication Technology). Kami memiliki 25 doktor di bidang ICT, kenapa tidak dimanfaatkan?” ujarnya.

Bupati Bekasi, H.M. Saleh Manaf mengatakan, pemilihan tempat untuk kampus baru itu dilakukan oleh tim dari ITB. Tapi pembebasan tanahnya, menjadi tanggung jawab Pemkab Bekasi, dengan dukungan anggaran APBD setempat.

Saleh belum bisa merinci, berapa nilai investasi yang dikeluarkan Pemkab Bekasi. ”Untuk tanah saja, harganya Rp 500 ribu/meter persegi. Untuk bangunan, kami menyediakan Rp 50 miliar. Nilai total investasinya masih dalam pengkajian. Sekarang ini baru kesepakatan awal,” ujarnya.

***
Mungkin nanti akan ada lagi cerita temenku ttg 'kasus' seperti dulu...
"Kuliah di mana Dik?"
"Ganesha Pak..."

"Ohhh...Sekolah *biiiipppp...* itu?"
"Heh..??"

Tahun 2008-2009:
"Kuliah di mana Dik?"
"ITB Pak..."

"Cabang mana?"
"Bekasi"
*doh...!!!*

Tahun 2018-2019:
"Kuliah di mana Dik?"
"ITB Pak..."

"Cabang mana?"
"Sulawesi Utara, ITB cabang Menado"

hihihihih...:))

Yel-yel OSKM mungkin perlu diubah...
OSKM di cabang:
Danlap: "Siapa kalian....??"
Peserta: "IIII TE BEEEE....BEKASI...!!"
*hwadoh...ngakak dah mbayanginnya...*

OSKM terpusat:
skenario 1:
Danlap: "Silakan....masing-masing cabang meneriakkan yel2nya...!!" (hoahahahaha...)

skenario 2:
Danlap: "Siapa kalian....??"
Peserta: "IIII TE BEEEE....BEKASI...!!"
Peserta: "IIII TE BEEEE....PUSAT...!!" (Bandung maksudnya, hoahahhaha...)
Peserta: "IIII TE BEEEE....PEKALONGAN...!!"
Peserta: "IIII TE BEEEE....MENADO...!!"
Danlap: "BUBAR...BUBAR...PUSING KEPALA SAYA....!!"

Pacaran bisa dilakukan antar cabang, tidak lagi antar jurusan:
Pemuda A kuliah di ITB cabang pusat pindah kuliah ke ITB cabang Pekalongan, selain buat TA juga buat wakuncar dan ketemu calon mertua...*hihihihi..*

UI Sudah Berbuat Ini, ITB Apa?

Tahukah anda, bahwa artikel ini dicomot dari sini?

Bermula dari sebuah posting yang aku kirim ke milis id gmail dengan isi sebagai berikut:
"Masih segar dalam ingatan kita, beberapa waktu lalu, sebuah universitas 'negeri' mematok angka 25 juta untuk uang masuk (admission fee) bagi mahasiswa barunya. Angka yang fantastis, bagi sebuah bangsa yang tertatih-tatih dalam krisis tak berujung. Saya jadi ingat film-film kolosal tentang jaman kolonial dulu, ketika pendidikan bukan milik semua kalangan. Ketika sekolah diperuntukkan hanya bagi anak saudagar dan anak demang. Saat harkat anak manusia masih bergantung pada status sosial kehidupan orang tuanya. Persis seperti keluhan seorang dosen simpatik yang belum lama ini kembali ke tanah air.

Saja sangat jakin bahwa universitas jang hendak disampaikan oleh pengirim adalah UI...TIDAK MOENGKIN ITB
*ngatjir*"

Dilanjutkan dengan diskusi, yang sempat memanas, karena adanya perbedaan cara pandang antara aku selaku non-UI dengan Jefri dan Eka, akhirnya Jefri mengirimkan sebuah postingan yang
dikeluarkan oleh pihak rektorat UI, berkaitan dengan solusi dari rektorat UI bagi (calon) mahasiswa2 UI yang dirasa mempunyai potensi yang tinggi dan bisa (turut serta) mengembangkan UI.

Postingan dari Jefri yang aku maksud adalah sebagai berikut:

DONT WORRY BE HAPPY

Hei, buat kamu-kamu yang punya cita-cita besar
untuk jadi orang berguna untuk nusa dan bangsa
jangan takut nerusin kuliah alias ngambil Perguruan Tinggi.

Apalagi buat masuk UI (Universitas
Indonesia), wah udah ga zaman deh takut masuk UI karena
masalah biaya alias ga bisa bayar kuliah.
Karena Rektor atw pimpinan UI sendiri yang bilang kalo
mahasiswa jebolan SPMB dari keluarga dengan
keterbatasan keuangan akan diberikan keringanan
biaya berupa pembebasan biaya studi, uang
pangkal (admission fee) dan diberikan beasiswa.

Untuk teman-teman yang nyoba ngambil jalur
PPKB (Program Pemerataan Kesempatan Belajar)
di UI juga jangan takut, karena persyaratan dan
prosedur untuk mendapatkan keringanan dan
bantuan biaya pendidikan pun udah sangat
jelas lho!!

Makanya, jangan takut masuk UI. Yakin dan
optimis deh kamu bisa masuk UIeits tapi jangan
lupa belajar untuk SPMB yaaaa!!!

Berikut ini daftar biaya pendidikan program
Sarjana UI.
1. Biaya Operasional Pendidikan (BOP):
Eksakta: Rp.1.475.000/smstr
Sosial : Rp.1.225.000/smstr
2. Dana Kesejahteraan Fasilitas Mahasiswa:
Rp.75.000/smstr
3. Uang Pangkal (admission fee): antara Rp.
5-25 juta (bayar satu kali di awal)
4. Dana Pelengkap Pendidikan: Rp.475.000
(bayar satu kali di awal)
5. Matrikulasi (khusus untuk PPKB): Rp.300.000
(bayar satu kali di awal)

Nah kalo kamu masih bingung dan butuh
keterangan lebih lanjut, hubungin aja
BEM UI di 021-78849053 atau Iwan (Adkesma BEM UI)
di 08176743907 atau Senat-senat Mahasiswa
Fakultas di UI.

Ternyata untuk hal sosialisasi dan progresif, aku harus akui bahwa UI SELANGKAH LEBIH MAJU dibandingkan almamaterku...:p Dan ini bagiku LEBIH PENTING DAN PANTAS DIHORMATI, karena UI SUDAH MELAKUKAN HAL RIIL dibandingka ITB (upss...) ;-) Well, setidaknya, hingga saat ini aku tidak melihat (atau sudah ada tapi aku yang ketinggalan berita) bahwa ITB juga melakukan hal yang sama (atau bahkan lebih baik?). Yang aku tahu (lebih banyak) adalah sudah adanya itikad dari Pengurus IA ITB Jakarta untuk mewadahi ALUMNI YANG MENCARI PEKERJAAN (baca: kesulitan mendapatkan pekerjaan usai lulus kuliah).

Bukan berarti hal tersebut buruk, hanya hmmm...gimana ya...aku kok lebih sreg dengan tindakan pihak rektorat UI. LEBIH MEMBUMI gitu lho ;-) karena yang dituju jelas, masyarakat yang BUTUH PENDIDIKAN..sementara utk alumni, yaaa..mungkin sama2 juga lah...bisa jadi alumni UI juga sudah mewadahi dan memfasilitasi alumninya yang kesulitan mendapatkan pekerjaan.

So, sementara ITB malah membuka kelas SBM yang juga mempunyai 'harga' cukup tinggi (demi menutupi biaya operasional yang cukup tinggi) sementara (aku lihat) MAKIN SEDIKIT masyarakat (tidak mampu) yang bisa kuliah di ITB, aku angkat topi bagi pihak rektorat UI yang telah BERANI MENJAMIN TIDAK ADA MAHASISWA UI YANG DROP OUT KARENA KEKURANGAN BIAYA (aku kutip kalimat ini dari pernyataan Jefri...Jef, loe tanggung jawab loh..!!).

Aku tunggu nich apa yang akan dilakukan para Gajah-ers (ITB lho, bukan UGM, hihihih...)? JANGAN MALU UNTUK MENIRU HAL YANG BAIK, jika memang kita TIDAK TAHU/BELUM TAHU. Malah mestinya, Gajah-ers lebih berani (dengan perhitungan yang masuk akal tentunya, bukan gegabah) dengan MENJAMIN MEMBEBASKAN 100% biaya kuliah bagi mahasiswa yang jelas2 TIDAK MAMPU:-)

Jangan pernah lagi berharap program beasiswa akan cukup efektif utk membantu mahasiswa2 'tidak mampu', karena meski secara teori aturan yang diberlakukan untuk pembagian beasiswa SUDAH CUKUP IDEAL (tidak boleh menerima beasiswa dari pihak lain, kemudian ada surat tidak mampu, dst dst) namun jelas sekali masih banyak 'lubang2' yang terjadi pada pelaksanaannya di lapangan. Sebagai contoh di ITB, aku temukan beberapa kasus penyimpangan beasiswa yang berbeda.

Ada mahasiswa yang menerima beasiswa namun uangnya digunakan untuk keperluan yang tidak berkaitan dengan pendidikan. Jika untuk kehidupan sehari-hari, aku akan memaklumi, tapi pada kenyataannya, uangnya digunakan untuk MEMBELI PULSA HANDPHONE, bahkan ada juga yang digunakan untuk MEMBELI TELEVISI. Belum lagi kasus adanya seorang mahasiswa yang menerima hingga 5-6 beasiswa dalam waktu yang bersamaan. Jika 1 program beasiswa memberikan Rp 100.000/bulan, maka setiap bulan dia akan menerima Rp 500-600k, suatu jumlah yang cukup lumayan...hampir sama dengan gaji dosen ITB :p

Namun, kasus2 di atas masih aku bilang 'lumrah', jika penerimanya MEMANG TIDAK MAMPU dan PRESTASINYA MEMANG MEMBANGGAKAN. Kasus yang paling parah pernah terjadi di Jurusan Perminyakan. Sang Kajur (Ketua Jurusan) pernah bercerita bahwa suatu kali dia diprotes oleh mahasiswanya berkaitan dengan pemberian beasiswa kepada seorang mahasiswa. Sang Kajur membela diri bahwa orang tua mahasiswa tersebut berprofesi sebagai petani. Akan tetapi akhirnya si Kajur 'meralat' pemberian beasiswa tersebut, setelah teman2 mahasiswa tersebut menyodorkan bukti bahwa orang tua mahasiswa tsb adalah petani CENGKEH yang mempunyai kebun Cengkeh (saja) lebih dari 10 hektar. Huahahaha...geblek banged dah...hahaha...:p

Oke, di ITB ada IOM (Ikatan Orangtua Mahasiswa). Kebetulan Mama pernah ikut berkecimpung di sana, so aku bisa cerita lebih detail ttg IOM. Apa yang dilakukan IOM sudah cukup baik, hanya saja aku merasa tidak 'setegas' dan seberani rektorat UI, karena (jika tidak salah) meski secara struktural IOM sama2 di bawah naungan Rektorat ITB, namun utk pembiayaan (pencarian dana) dan distribusinya IOM bergerak sendiri, setahuku tidak ada koordinasi yang cukup baik dengan rektorat/jurusan2 di ITB. Mama pernah cerita beberapa kasus mahasiswa yang kekurangan biaya, namun karena dana IOM yang terbatas maka IOM tidak bisa berbuat cukup untuk membantu mahasiswa tersebut.

Well..Gajah-ers, apa yang akan anda lakukan terhadap 'pernyataan perang' m_e_l_a_w_a_n statement rektorat UI yang menyediakan anggaran untuk membantu (calon) mahasiswa2 UI yang tidak mampu? Apakah akan masih 'bersikeras' membuka kelas-kelas khusus dengan harga jutaan demi dalih subsidi silang dengan mahasiswa tidak mampu dan menutup biaya operasional? Please atuh euy, gunakan cara lain yang lebih elegan. Masa ndak bisa? Aku berikan contoh konkrit dah, tapi maaf jika anda sudah melakukannya. Toh, ini aku lakukan agar aku tidak berkesan asbun saja.

Beberapa solusi yang bisa dijadikan alternatif pencarian dana (tanpa terlalu mengorbankan mahasiswa):
1. Kerjasama dengan industri. Aku sudah dengar beberapa jurusan sudah melakukan hal ini. Tapi, mestinya diperluas dan diwadahi oleh pihak Rektorat. Banyak jurusan yang 'tidak tersentuh' oleh industri, misalnya astronomi. Andalah yang mestinya mencari solusi bagi jurusan2 tersebut.
2. Memanfaatkan fasilitas yang telah ada agar menghasilkan duit. Well...ITB telah melakukan hal ini, namun (menurutku) dengan mengorbankan kenyamanan di dalam kampus. Yang aku maksud adalah pembukaan fasilitas parkir yang kian luas. Doh, bagiku ini mah sama saja dengan membuka pintu kesenjangan antar mahasiswa. Sekarang makin banyak mahasiswa S1 yang membawa mobil dengan harga > 150juta ke kampus. Bukan berarti aku menolak mahasiswa kaya, tapi mbok yaa...sedikit empati lah dengan teman2mu di sana yang ngos2an untuk mencari uang 200ribu/bulan demi membayar kost (exclude makan). Cobalah ITB sering2 melakukan pagelaran/event yang settingnya di kampus, dengan kata lain, ITB juga 'memaksa' mahasiswanya utk kreatif dan inovatif geto....(ga pake loh..)
3. solusi2 lain yang 'lebih baik' bisa anda2 pikirkan, hehehe...:p

Jangan terlalu terbuai dengan nama besar ITB atau Gadjah Tjap Duduk-nya...Anda sudah sering mengalami 'kekalahan' di berbagai lomba dan kejuaraan (yang diikuti oleh perguruan2 tinggi di Indonesia). Jangan terlalu arogan dengan mengatakan banyak alumni yang menjadi pembesar, pejabat, jika pada akhirnya mereka korupsi. Sudah saatnya anda berbenah diri, mengatur strategi dan menyiapkan 'amunisi' untuk bisa mengembalikan nama besar (jika itu yang anda harapkan).

Akhir kata, GUTLAK KAMERAD...semoga kita berniat ikhlas, karena ALLOH SWT semata, agar semua tindakan qt bernilai ibadah dan tidak sia-sia...:-)

Tuesday, August 12, 2008

Vivat ITB

Tahukah anda?

Blog ini khusus untuk anda, ya anda yg pernah kuliah di ITB, masih kuliah di ITB, ataupun pernah bermimpi kuliah di ITB. Tidak pernah menutup diri juga untuk yg mencari jodoh dari ITB, atau sekedar ingin tahu ITB seperti apa. Pokoknya kubilang ITB, ya ITB!!

Beberapa artikel tentang ITB yg pernah muncul di sini, akan dimuat ulang, terutama kalo tangan si penulis sedang kehabisan tenaga, atau otaknya sedang kram, atau koneksi internetnya sedang ga bersahabat, atau bahkan jika anda terlalu banyak protes.

Ah, apa pula kau ini???